Rumah SBY di Kuningan Didemo, Ini Kata Sylviana Murni


Calon Wakil Gubernur Sylviana Murni turut angkat bicara soal demo yang terjadi di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Sylvi sebagai cawagub yang diusung Partai Demokrat pun mempertanyakan apa tujuan demo di kediaman SBY di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

"Beliau (SBY) kan mantan presiden kita. Demo yang saya pertanyakan, ini rekayasa atau ada yang dipertanyakan. Kan bisa ditanyakan. Tak perlu menganggu, kita harus hormati beliau (SBY) sebagai mantan Presiden," ucap Sylvi di Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin 6 Februari 2017.

Kendati, Sylvi mengaku tak mau menuding atau berpikiran negatif kepada siapapun yang menggerakkan demo tersebut, termasuk pihak Istana.

"Wah, kami tak pernah suudzon seperti itu. Jangan dong rumah presiden kita yang sudah 10 tahun Indonesia aman, harus kita hargai," Sylvi menandaskan.

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyebut kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, tengah didatangi sejumlah orang tak dikenal.

Pernyataan tersebut disampaikan SBY melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono pada Senin 6 Februari  2017, pukul 15.05 WIB.

"Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," cuit SBY.

Dia mengatakan saat kejadian tersebut, tidak ada pihak keamanan yang memberi tahu dirinya. Karena itu, kedatangan orang-orang tersebut membuat dirinya kaget.

"Kecuali negara sudah berubah, undang-undang tak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak memberitahu saya. *SBY*," cuit SBY.

Sementara, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki membantah tudingan demo di rumah SBY digerakkan Istana. Dia menegaskan, pihak Istana tidak mengerahkan massa ke rumah SBY.

"Enggak ada," ujar Teten di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 6 Ferbuari 2017.

Teten juga membantah terkait tudingan adanya provokasi terhadap mahasiswa di Kompleks Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur, untuk membuat gerakan 'Tangkap SBY'.

"Tidak ada provokasi-provokasi. Itu kan terbuka, pertemuan mahasiswanya seribu lebih. Siapa yang berani memprovokasi di depan umum segede gitu? Kan pidana," Teten menegaskan.
Share on Google Plus
    Facebook Comment
    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment