Jumlah populasi Kamboja lebih dari 14,8 juta jiwa. Agama resmi di kamboja adalah Buddha dengan pemeluk sekita 95% dari total penduduk Kamboja. Ibukota dan kota terbesar Kamboja adalah Phnom Penh. Bentuk negara Kamboja adalah Monarki konstitusional demokratik.
![]() |
Kambo |
Nama resmi negara ini dalam bahasa Indonesia adalah Kerjaan Kamboja, merupakan hasil terjemah dari bahasa Khmer Preăh Réachéanachâk Kâmpŭchéa. Sering di singkat menjadi Kampuchea berasalah dari bahasa Sansekerta yaitu Kambuja.
2. Sejarah Kamboja.
Perkembangan perabadan Kamboja terjadi pada abad 1 Masehi. Selama abad ke 3-5 Masehi. Negara Funan dan Chenla bersatu untuk membangun daerah Kamboja. Negara-negara ini mempunyai hubungan dekat dengan China dan India. Kekuasaan dua negara ini runtuh ketika kerjaan Khmer dibangun dan berkuasa pada abad ke-9 sampai abad ke-13.
Kerjaan Khmer masih bertahan hingga abad ke-5. Ibukota kerjaan Khmer terletak di Angkor, sebuah daerah yang dibangun pada masa kejayaan Khmer. Angkor Wat, yang dibangun juga pada saat itu, menjadi simbol bagi kekuasaan Khmer.
Pada tahun 1432, Khmer dikuasi oleh kerajaan Thai. Dewan kerjaan Khmer memindahkan ibukota dari Angkor ke Lovek, dimana kerjaan mendapatkan keuntungan besar, karena Lovek adalah bandar pelabuhan. Pertahanan Khmer di Lovek akhirnya bisa dikuasai oleh Thai dan Vietnam, dan juga berakibat pada hilangnya sebagian besar daerah Khmer. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1594. Selama 3 abad berikutnya, Khmer dikuasai oleh Raja-raja dari Thai dan Vietnam secara bergilir.
Pada tahun 1863, Raja Norodom yang dilantik oleh Thai, mencari perlindungan kepada Perancis. Pada tahun 1867, raja Norodom menandatangani perjanjian dengan pihak Perancis yang isinya memberikan hak kontrol provinsi Battambang dan Siem Reap yang menjadi bagian Thai. Akhirnya kedua daerah ini diberikan pada Kamboja pada tahun 1906 pada perjanjian perbatasan oleh Perancis dan Thai.
Kamboja Dijadikan daerah Protektorat oleh Perancis dari tahun 1863 sampai dengan 1953, sebagai daerah koloni Indochina. Setelah penjajahan Jepang pada 1940, akhirnya Kamboja meraih kemerdekaannya dari Perancis pada 9 November 1953. Kamboja menjadi sebuah kerjaan konstitusional dibawah kepemimpinan Raja Norodom Sihanouk.
Pada saat perang Vietnam tahun 1960, kerjaan kamboja memilih untuk netral. Hal ini tidak di biarkan oleh petinggi militer, yaitu jendral Lon Nol dan pangeran Sirik Matak yang merupakan aliansi Pro-AS untuk menyingkirkan Norodom dari kekuasaannya. Dari Beijing, Norodom memutuskan untuk beraliansi dengan gerombolan Khmer Merah, yang bertujuan untuk menguasai kembali tahtanya yang direbut oleh Lon Nol. Hal inilah yang memicu perang saudara timbul di Kamboja.
Khmer Merah akhirnya menguasai daerah ini pada tahun 1975, dan mengubah format kerajaan menjadi sebuah Republik Demokratik Kamboja yang dipimpin oleh Pol Pot. Mereka dengan segera memindahkan masyarakat perkotaan ke wilaya pedesaan untuk dipekerjakan di pertanian kolektif. Pemerintah yang baru ini menginginkan hasil pertanian yang sama dengan yang terjadi pada abad 11. Mereka menolak pengobatan Barat yang berakibat rakyat Kamboja kelaparan dan tidak ada obat sama sekali di Kamboja.
Pada November 1978, Vietnam menyerbu RD Kamboja untuk menghentikan genosida besar-besaran yang terjadi di Kamboja. Akhirnya, pada tahun 1989, perdamaian mulai digencarkan antara kedua pihak yang bertikai ini di Paris. PBB memberi mandat untuk mengadakan gencatan senjata antara pihak Norodom dan Lon Nol.
Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat bantuan dari banyak pihak asing setelah perang, walaupun kestabilan negara ini kembali tergoncang setelah sebuah kudeta yang gagal terjadi pada tahun 1997.
3. Politik di Kamboja.
Politik di Kamboja mendapatkan tempat ketika pembuat konstitusi nasional di tahun 1993. Pemerintahan adalah monarki konstitusional dan dijalankan sebagai demokratik parlementar.
Sistem parlemen Kamboja adalah Bikameral. Dimana dibagi menjadi dewan rendah, majelis nasional, dan sebuah dewan tinggi, senat. 123 kursi anggota majelis terpilih untuk masa jabatan 5 tahun. Senat mempunyai 61 kursi, dua diantaranya dipilih oleh raja dan dua lainnya oleh majelis nasional, dan sisanya dipilih melalui umum di 24 provinsi di Kamboja. Masa jabatan senat adalah 6 tahun.
Partai Rakyat Kamboja adalah partai utama di Kamboja. Partai ini menempati 73 kursi di majelis nasional dan 43 kursi disenat. Oposisi partai Sam Rainsy adalah partai terbesar kedua di Kamboja dengan 26 kursi di majelis nasional dan 2 kursi di senat.
Kamboja merupakan salah satu negara dengan pemerintahan paling korup di dunia.
4. Militer di Kamboja.
Angkatan Darat Kerjaan Kamboja, Angkatan laut kerjaan Kamboja, Angkatan udara kerajaan kamboja dan Polisi militer kerajaan kamboja merupakan bagian dari Angkatan bersenjata kerjaan Kamboja, dalam komando dari kementrian pertahanan kerajaan Kamboja, dipimpin oleh perdana menteri kerjaan kamboja.
Awal dari revisi struktur komando pada awal tahun 2000 menjadi kunci pembentukan militer Kamboja. Pada tahun 2010, angkatan bersenjata kerjaan Kamboja memiliki sekitar 210.000 pasukan Militer Kamboja menghabiskan 3% anggaran negara.
Polisi Militer kerjaan Kamboja memiliki lebih dari 7000 pasukan. Mereka bertugas untuk menjaga keamanan, untuk menginvestigasi dan menanggulangi kejahatan dan terorisme, untuk menjaga wilayah dan bangunan yang dilindungi, untuk membantu mengevakuasi penduduk dari bencana dan konflik.
5. Geografi Kamboja.
Kamboja memiliki luas 181.035 kilometer persegi. Letak astronomi Kamboja adalah 10°-15°LU, 102°-108°BT. Letak geografis Kamboja adalah: Thailand di sebelah barat Laos disebelah utara, dan Vietnam disebelah timur, dan Teluk Thailand disebelah selatan. Kamboja memiliki garis pantai sepanjang 443 kilometer sepanjang Teluk Thailand. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya daratan Lacustrine yang terbentuk akbibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
Iklim di Kamboja didominasi oleh monsun. Rata-rata suhu di Kamboja antara 21 sampai 335 °C. Kamboja memiliki dua musim. Musim hujan pada Mei sampai Oktober. Rata-rata suhu saat musim hujan adalah 22 °C. Musim kemarau berlangsung dari November sampai April dan suhu rata-ratanya bisa mencapai 40 °C pada bulan April. Bencana banjir pernah terjadi pada tahun 2001 dan kembali terjadi pada tahun 2002.
6. Ekonomi Kamboja.
Pada tahun 2011 pendapatan per kapita di Kamboja adalah sekitar $2.470 sampai $1.040. Pendapatan perkapita di Kamboja terus meningkat tetapi termasuk rendah dibandingkan negara lain disekitarnya. Masyarakat kebanyakan bergantung kepada pertanian dan beberapa sektor lainnya Nasi, Ikan, Kayu, Tekstil dan karet adalah ekspor utama Kamboja.
Perekonomian Kamboja sempat turun pada masa Republik Demokratik berkuasa. Tapi pada tahun 1990. Kamboja menunjukan kemajuan ekonomi yang membanggakan. Pendapatan per kapita Kamboja Meningkat drastis, namun peningkatan ini tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN. PDB bertumbuh 5.0% pada tahun 2000 dan 6.3% pada tahun 2001.
7. Pariwisata di Kamboja.
Industri pariwisata adalah penghasilan terbesar kedua di Kamboja setelah industri tekstil. Antara Januari dan Desember 2007, terdapat sekitar 2 juta wisatawan asing, meningkat 18.5% dari tahun 2006. kebanyakan wisatawan 51% mengunjungi Siem Reap dan sisanya 49% menuju Phnom Penh dan destinasi lainnya. Kebanyakan wisatawan datang dari jepang, China, Filipina, Amerika, Korea Selatan, dan Perancis. Suvenir yang terdapat di Kamboja antara lain kerajinan dari keramik, sabun, rempah-rempah, ukiran kayu, kerajinan perak dan kerajinan dari botol yang didalamnya terdapat wine beras.
8. Budaya di Kamboja.
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga memiliki atraksi budaya yang lain, seperti festival Bonn Omteuk, yaitu Festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai sepak bola. Tarian Kamboja dibagi menjadi tiga kategori: tarian klasik Khmer, tarian rakyat dan tarian sosial.
Di Kamboja terdapat beberapa tempat dengan akses internet gratis publik seperti di kedai kopi, bar, restoran, dan SPBU. Kebanyakan masyarakat kamboja menjelajahi internet dengan menggunakan modem USB dan ponsel dengan biaya sekitar $12 per bulan.
9. Transportasi di Kamboja.
Kamboja telah memperbaiki jalan raya sehingga memenuhi standar internasional pada tahun 2006. kebanyakan jalan utama sekarang telah dipaving.
Kamboja memiliki dua jalur kereta api dengan total panjang sekitar 612 kilometer. Jalur kereta api tersedia untuk rute Sihanoukville sampai bagian selatan kamboja, dan dari Phnom Penh sampai Sisophon.
Angka kecelakaan lalu lintar di Kamboja sangat tinggi berdasarkan standar internasiona. Pada tahun 2014, angka kecelakan per 10.000 kendaraan adalah sepuluh kali lipat lebih tinggi dari pada angka kecelakaan di negara maju, dan angka kematian kecelakaan telah meningkat dua kali lipat dalam waktu tida tahun.
Kamboja memiliki empat bandara. Bandara Internasional Phnom Penh (Pochentong) di Phnom Penh adalah yang terbesar kedua di Kamboja. Bandara Internasional Siem Reap-Angkor adalah bandara terbesar di Kamboja. Bandara lainnya terdapat diSihanoukcille dan Battambang.
0 komentar:
Post a Comment